Tugas Rangkuman
1DB09
Disusun oleh :
- Josef Matius Sulu 38111334
- Muhamad Nur Aziz 34111689
- Indra Wisona H 33111614
- Ahmad Faiz fadila 30111418
- Rahmat Jatnika 35111785
Diambil dari
buku Melakukan Proyek Penelitian secara Mandiri
Karya Judith
Bell.
BAB I
Pendekatan Penelitian
Pengetahuan
tentang berbagai pendekatan memberikan wawasan lain tentang perencanaan sebuah
penelitian dan sekilas juga meningkatkan pemahaman anda tentang kepustakaan.
Satu persoalan berkaitan dengan membaca laporan penelitian adalah terminologi.
Para peneliti menggunakan istilah dan acapkali juga jargon yang mungkin tidak
dipahami orang lain.Inipun bisa terjadi pada bidang apa saja, dimana bahasa
khusus dikembangkan untuk memudahkan komunikasi antarprofesional. Dengan
demikian,sebelum anda mempertimbangkan berbagai tahap perencanaan dan
pelaksanaan penyelidikan, mungkin perlu juga mempertimbangkan ciri-ciri utama
bentuk penelitian tertentu yang disusun dan dilaporkan secara baik.
Para
peneliti kuantitatif mengumpulkan fakta dan menyelidiki hubungan satu perangkat
fakta dengan fakta lain. Mereka menggunakan teknik yang menghasilkan kesimpulan
yang dapt dikuantitaskan dan jika memungkinkan dapat digeneralisasi. Sedangkan
peneliti yang menggunakan perspektif kualitatif lebih memusatkan diri untuk
memahami persepsi individu tentang dunia. Mereka berupaya mencari wawasan
ketimbang persepsi statistik tentang dunia. Mereka meragukan apakah ‘fakta
sossial’ itu ada dan mempertanyakan apakah pendekatan keilmuan dapat digunakan
ketika berkaitan dengan manusia. Meski demikian,ada kesempatan ketika para
peneliti kualitatif mendasarkan diri pada teknik kuantitatif,dan sebaliknya.
Pengklasifikasan
pendekatan menjadi kuantitatif atau kualitatif, etnografis,survei,penelitian tindakan
(action research). Pendekatan yang
digunakan dan metode pengumpulan data yang dipilih tergantung dengan sifat
telaahan dan tipe informasi yang dibutuhkan.
Penelitian tindakan dan peran peneliti praktisi
Penelitian
tindakan merupakan pendekatan yang tepat dalam konteks apapun.Ketika
pengetahuan khusus dibutuhkan untuk persoalan khusus,dalam situasi khusus,atau
ketika pendekatan baru dikembangkan pada sistem yang ada.Penelitian tindakan
bukanlah soal metode atau teknis. Seperti dalam semua penelitian, metode
pengumpulan informasi yang dipilih tergantung pada sifat informasi yang
diperlukan . Penelitian terapan dilakukan para praktisi yang telah
mengidentifikasi sendiri kebutuhan mereka akan perubahan atau peningkatan.Tujuannya
adalah untuk dapat memenuhi rekomendasi pelaksanaan yang baik, yang mampu
mengangni persoalan atau menigkatkan kinerja organisasi dan individu melalui
perubahan peraturan dan prosedur dimana organisasi atau individun itu
beroperasi.
Studi Kasus
Studi kasus
bisa jadi sesuai bagi peneliti individu karena memungkinkan satu aspek
persoalan dipelajari secara jauh lebih mendalam. Tentu tidak semua studi kassus
harus diselesaikan selama tiga bulan ataubahkan tiga tahun. Sebagai contoh,
penyelidikan Korman dan Glennerster atas penyebab penutupan sebuah rumah sakit
jibwa besar, penyelesaiannya menghabiskan waktu 7,5 tahun.Studi kasus dilakukan
berkaitan dengan perubahan organisatoris.Studi kasus bisa dilaksanakan untuk
menindaklanjuti dan memberikan ‘daging’ pada ‘tulang belulang’ sebuah survei.Studi
itu dapat juga mendahului sebuah survei dan digunakan sebagai saran
identifikasi masalah utama.para peneliti mengidentifikasi contoh yang dapat
dijadikan pengantar mengenai cara kerja baru,yaitu cara sebuah organisasi
menyesuaikan diri dengan peraturan baru atau inovasi atau tahap perkembangan
apapun dalam institusi.Bukti harus dikumpulkan secara sistematis,hubungan
antara variabel yang dipelajari (variabel yang menjadi ciri atau atribut) dan
penyelidikan direncanakan secara metodis. Walau observasi dan wawancara
seringkali digunakan dalam studi kasus, namun tidak ada metode yang
diabaikan.Para peneliti studi kasus berupaya melakukan identifikasi atas
gambaran seperti ini.Proses ini mungkin tersembunyi dalam survei berskala
besar, tetapi dapat menjadi krusial bagi keberhasilan atau kegagalan suatu
sistem organisasi
Kritik terhadap studi kasus
Kritik
terhadap pendekatan studi kasus memfokuskan perhatian terhadap sejumlah
persoalan dan atau kerugian. Sebagai contoh,sejumlah pihak mempertanyakan nilai
penyelidikan kasus tunggal dan menunjukkan bahwa sulit bagi peneliti melakukan
pengecekan informasi secara silang.Denscombe (1998:36-37) menyatakan sejauh
mana temuan studi kasus digeneralisasi pada contoh kasus yang lainnya,yang
setipe adalah tergantung pada seberapa jauh contoh studi kasus itu memiliki
kesamaan tipe dengan kasus yang lain.
Survei
Memang
menyenangkan memiliki definisi yang jelas,singkat dan padat tentang “survei”
tetapi seperti Aldrige dan Levine (2001:5) tunjukkan, ‘Setiap survei itu unik.’
Karena itu, daftar hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan
menjadikannya tidak fleksibel.Sebuah solusi pada sebuah survei mungkin tidak
berjalan baik dalam survei lain.Sensus merupakan satu contoh survei dimana
pertanyaan yang sama diajukan pada populasi yang dipilih (populasi yang menjadi
kelompok atau kategori individu yang dipilih). Sensus bertujuan mencakup 100
persen populasi, tetapi jarang ada peneliti memiliki tujuan ambisius ini. Pada
hampir semua kasus,survei dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari populasi
pilihan yang representatif dan berdasarkan sampel itu menyajikan temuan sebagai
representasi populasi secara keselutuhan.Dalam survei, kepada semua responden
diajukan pertanyaan yang sama,sejauh memungkinkan dalam situasi yang sama pula.
Kata-kata pertanyaan bagaimanapun tidak sederhana seperti yang dikira.Metode
pengumpulan informasi manapun yang dipilih, tujuannya adalah untuk mendapatkan
jawaban atas pertanyaan yang sama dari sejumlah besar individu.Jika survei
disusun dan dituntun secara baik, ia dapat menjadi cara yang relatif murah dan
cepat dalam mendapatkan informasi.
Bentuk Eksperimen
Memang relatif
mudah merencanakan eksperimen yang berkaitan
dengan fenomena yang dapat diukur.Sebagai contoh, eksperimen dirancang untuk
mengukur dampak penggunaan pasta gigi berfluorida atas kerusakan gigi, dengan
membentuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Dalam eksperimen seperti
ini, kedua kelompok disamakan usia, jenis kelamin, kelas sosialm dan
seterusnya. Kepada mereka diberikan pre-test dan perintah tentang pasta gigi
mana yang digunakan.Setelah setahun kedua kelompok diberi post test tentang
gigi,kemudian kesimpulan ditarik berkaitan dengan efektivitas past gigi
berfluorida atau sebaliknya.Prinsip eksperimen semacam ini adalah bilamana dua
kelompok identik dipilih satu kelompok diberikan perlakuan khusus, sedangkan
yang lain tidak,maka perbedaan apapun di antara keduanya, pada akhir masa
eksperimen mungkin beratribut pada perbedaan perlakuan. Hubungan kausal nampak
terbentuk disini. Mungkin cukup jelas untuk mengetes sejauh mana kerusakan
gigi,tetapi cukup menjadi persoalan lain untuk mengetes perubahan
perilaku.Seperti wilson (1979) tunjukkan, sebab sosial tidak berfungsi secara
tunggal.Penyelidikan apapun atas murid berprestasi rendah atau IQ tinggi
merupakan produk penyebab berganda ini.Dengan demikian eksperimen memungkinkan
penarikan kesimpulan atas sebab dan akibat,jika desain penelitiannya
benar.Perlu dicatat bahwa dapat terjadi masalah etika berkaitan dengan
penelitian eksperimental.
Etnografi dan penelitian berbentuk etnografis
Para peneliti
etnografis berupaya mengembangkan pemahaman tentang bagaimana sebuah kebudayaan
berperan.Observasi partisipasi membuat para peneliti mampumsejauh memungkinkan,
berbagi pengalaman yang sama seperti yang dialami oleh subjek
penelitian.peneliti juga dapat memahami lebih baik mengapa mereka bertindak
dalam cara yang mereka lakukan dan melihat masalah seperti semua yang terlibat
didalamnya,melihatnya.
Pendekatan teori lapangan
Pendekatan
teori lapangan terhadap analisis data kualitatif dikembangkan oleh Glaser dan
Strauss pada era 1960-an.Strauss (1987) menyampaikan kepada kita bahwa,Upaya
metodologis pendekatan teori lapangan terhadap analisis data kualitatif adalah
untuk menuju kepada pengembangan teori,tanpa komitmen atas jenis data yang
spesifik dan alur penelitian atau minat teoritis. Dengan demikian, ia tidak sepenuhnya metode atau teknik
khusus.Lebih dari itu,ia merupakan bentuk penanganan analisis kualitatif yang
memasukkan sejumlah gambaran yang berbeda, seperti sampling teoritis dan
pedoman metode logis. Pembuatan perbandingan yang tepat serta penggunaan
paradigma pengkodean data menjamin kembangan dan validitas (density)
konseptual.Dia kemudian merumuskan sampel teoritis sebagai,Pengambilan sampel diarahkan
oleh pengembangan teori
merupakan sampel kejadian,pristiwa,kegiatan,populasi dan lain-lain.Sampel
memperkuat pembuatan perbandingan antara dan antarsampel kegiatan,populasi dan lain – lain.Hampir semua peneliti teori lapangan
memulai penelitian dengan pertanyaan penelitian, bukan dengan hipotesis atau
tinjauan menyeluruh terhadap kepustakaan yang terkait dengan topik.Mereka membangun
teori berdasarkan data, tanpa menunggu semua data dikumpulkan sebelum mulai
melakukan tahap analisis.Sebaliknya, analisis dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data.Miles dan Huberman mengatakan pemahaman kerja lapangan muncul
secara berlapis semakin lama kita berada dalam lingkungannya semakin banyak
pula lapisan yang muncul ke permukaan.Dan pilihan atas kapan menutupnya,kapan
melakukan sistem pengkodean atau analisis definitif bisa saja terganggu.Pilihan
bisa ditentukan menyusul hambatan waktu dan dana serta landasan keilmuan ketika
semua hambatan diselesaikan, kejenuhan dapat menjadi horison yang meredup-hanya
sebuah tinjauan lapangan lainnya.
Telaah naratif dan cerita
Relatif baru
saja saya tertarik dalam penggunaan dan inteerpretasi naratif, teristimewa
untuk menerima cerita sebagai sumber data yang berharga. Cerita memang menarik
dan telah digunakan selama bertahun-tahun oleh konsultan manajemen dan
lain-lain. Cerita menyajikan contoh praktik yang berhasil sebaga dasar diskusi,
seperti tentang bagaimana praktik yang berhasil disesuaikan dan bahayanya
terhindarkan.Telaah naratif meliputi pengumpulan dan pengembangan cerita,
sebagai bentuk pengumpulan data dan sarana penyusunan proyek penelitian. Karena
bagaimanapun, informan kerapkali berbicara dalam bentuk cerita selama
wawancara. Sebagai peneliti yang mendengarkan dan mencoba memahami, kita
mendengarkan cerita mereka.Metode penelitian dapat diuraikan secara daratif
ketika pengumpulan data,interpretasi dan penulisannya diperhitungkan sebagai proses
‘pemberian makna’ dengan karakteristik yang sama dengan cerita (Gudmunsdottir
1996:295).Telah naratif dapat saja meliputi otobiografi naratif,kisah kehidupan
dan memasukan ringkasan cerita para partisipa.Hal ini bertujuan untuk
mengilustrasikan tema yang dikembangkan peneliti. Pendekatan naratif terhadap
telaah paling tepat ketika peneliti tertarik melukiskan secara mendalam latar
belakgang pribadi pengalaman manusia. Naratif memungkinkan adanya suara - bagi peneliti,partisipan dan kelompok –
kelompok kultural – dan dalam pemikiran ini mereka dapat memiliki kemampuan
mengembangkan bayasan politik dan kekuasaan yang sengaja diputuskan.Pengumpulan
data penelitian daratif mempersyaratkan peneliti untuk membiarkan pencerita
membangun percakapan dengan peneliti lewat pengajuan pertanyaan tindak
lanjut.Dengan demikian, pendekatan naratif terhadap pertanyaan bagaimana
tamatan sarjana yang matang usianya melihat kemampuan mereka menghadapi
pengalamam kembali belajar,meliputi wawancara yang diperluas, wawancara dengan
akhir terbuka dengan mahasiswa yang matang usianya.Ini memungkinkan mahasiswa
mengungkapkan pengalaman mereka tentang persoalan frustasi dan kegembiraan
kembali belajar.Juga mungkin melibatkan pembicaraan yang sama dengan pemegang
saham lain pendidikan mereka barangkali anggota keluarga,pembimbing dan para
dosen mereka untuk memberika perspektif beganda dari konteks pendidikan para
tamatan S-1 yang matang usianya.
Pendekatan mana yang Anda pilih ?
Pengklasifikasian
pendekatan sebagai etnografis, kualitatif,eksperimental atau apa saja tidak
berarti jika sekali sebuah pendekatan dipilih,peneliti tidak boleh bergerak
dari metode yang berkaitan dengan bentuk penelitian itu.Tetapi pamahaman atas
keuntungan dan kerugian utama dari setiap pendekatan, membantu Anda menyeleksi
metodologi yang paling tepat untuk suatu tugas dengan cepat. Dengan
demikian,Anda dapat memutuskan untuk memilih sebuah topok dan memperhitungkan
informasi selanjutnya yang perlu untuk didapatkan.
BAB II
Merencanakan Proyek Penelitian
Untuk
pertama kalinya, menyeleksi topik jauh lebih sulit ketimbang melakukan proyek
penelitian. Dengan batasan waktu sesuai kemauan Anda, ada godaan untuk memilih
topik sebelum pekerjaan lapangan dilaknsakan, tetapi cobalah bertahan terhadap
godaan itu, Persiapkan diri anda secara baik maka anda dapat menyisakan waktu
pada akhir penelitian.Banyak peneliti bidang pendidikan, ilmu sosial, dan
kesehatan langsung menghubungkan hasil praktis penelitian, teristimewa yang
berhubungan dengan peningkatan praktik kerja dalam organisasi mereka. Tujuannya
bukan saja untuk mengetahui fakta dan memahami relasinya, demi kepentingan ilmu
pengetahuan.Kami ingin tahu dan memahaminya agar mampu bertindak dan bertindak
“lebih baik” daripada sebelumnya’ (Langeveld 1965:4)
Memulai Penelitian
Anda
mungkin diberi sebuah topik penyelidikan. Tetapi yang terjadi pada hampir semua
kasus, Anda diminta memilih topik dari daftar topik yang stersedia atau
menentukan topik sendiri anda mungkin mempunyai satu ide atau bidang minat
khusus yang ingin anda amati atau anda mungkin memiliki sejumlah pemikiran yang
semuanya sama – sama menarik.Cobalah mengurangi daftar topik segingga
kemungkinan menjadi dua topik atau satu topik merupakan minat utama dan kedua
sebagai cadangan, jika dalam penyelidikan pendahuluan anda dihadapkan pada
banyakan persoalan. Katakan saja anda memutuskan secara khusus berminat dalam
topik mahasiswa dewasa,tetapi tekanan itu mendekati topik kedua.Mulailah dengan
topik pilihan pertama anda dan menulis pemikiran – pemikiran itu pada selembar
kertas ukuran A4. Latihan ini bertujuan membantu anda mengklarifikasi pemikiran
dan mencoba memutuskan apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh setiap pertanyaan
dan pertanyaan. Cara ini memberi pemikiran kepada anda tentang perumusan
kembali topik.Dengan demikian, anda tidak tergoda untuk melakukan penelitian
atas semua hal yang ingin diketahui . Upaya pertama anda mungkin akcau, tetapi
tidak jadi masalah. Upaya kedua anda menjadi jauh lebih terfokus dan berada
dalam jalur pengambilan keputusan yang cukup tepat.Upaya kedua berhubungan
dengan aspek mana dari topik yang ingin anda selidiki.Sekilas jangan lepaskan
upaya pertama atau kedua sampai penelitian anda diselesaikan,diteliti dan karya
anda dipublikasikan.Anda mulai dengan tujuan penyelidikan, Kesulitan yang akan
dihadapi pada tahap ini adalah merumuskan kata – kata yang tepat.Tahap ini
cukup penting untuk mengetahui apakah anda ingin melakukan penelitian
ini.Setelah anda pikirkan kemudian tuliskan pemikiran anda.Anda ajukan
pertanyaa pada diri sendiri dan buatlah catatan jawaban yang tepat atas
sub-pertanyaan yang mungkin ada.Pertanyaan ini memberikan kepada anda dan
pengawas penelitian, serta pembimbing anda,pemikiran tentang kemana anda tengah
mengarahkan diri anda masih berapada pada tahap apa.tetapi setiap tahap terus
menjadi proses perumusan kembali dan pengklarifikasian.Kemudian anda
mengakhirinya dengan membuat daftar petanyaan,tugas atau tujkuan yang anda
tanyakan,lakukan atau amati.
Hipotesis, tujuan dan pertanyaan yang dapat diteliti
Banyak
proyek penelitian dimulai dengan pernyataan hipotesis,Penyataan tentatif yang
menjadi pokok persoalan bagi verifikasi lewat penyelidikan lanjutan. Ia juga
dapatdilihat sebagai penuntun bagi penliti, yang melukiskan dan menjelaskan
metode yang digunakan dalam meneliti masalah itu. Dalama banyak kasus,
hipotesis merupakan dugaan semantara yang dimiliki peneliti tentang adanya
hubungan antara variabel.Dengan demikian, phipotesis membuat pernyataan tentang
hubungan antara variabel. Hipotesis memberikan tuntunan kepada peneliti,
seperti bagaimana dugaan awal bisa diujikan. Bila kita berhipotesa, itu terjadi
karena dugaan kita memperlihatkan bahwa hal itu mungkin demikian, bahwa usia
berpengaruh atas nilai gelar.
Judul kerja dan kerangka kerja
Anda
sudah hampir siap untuk membuat kerangka proyek untuk diskusi dengan pengawas
anda tetapi cukup memeriksa tahap -
tahap itu sekali lagi :
1. Apakah
tujuan penelitian sudah jelas bagi anda ? yYakinlah anda tentang hal itu ?
Apakah anda pikir hal itu pantas diselidiki ?
2. Apakah
anda sudah memutuskan fokus penelitian ?
3. Apakah
anda sudah mengidentifikasi sampel anda ?
Diskusi dengan pengawas diperlukan dan kemudian mengusahakan izin. Anda
belum berada pada tahap itu.
4. Anda
sudah meneliti semua pertanyaan kunci anda dan mengetahui prioritas anda.
Hampir dapat dipastikan anda akan selalu menemukan ada penyesuaian seiring
dengan perkembangan penelitian tetapi jangan pikirkan hal itu
5. Anda
mulai mempertimbangkan informasi apa yang mungkin anda perlukan agar mampu
menajawab pertanyaan itu.
6. Anda
belum mulai mempertimbangkan bagaimana mendapatkan informasi ini. Tetapi begitu
fokusnya selesai anda dapat mulai mempertimbangkan cara dan saran yang mungkin
diperlukan. Ingatlah bahwa anda tidak dapat mengasumsikan bahwa anda akan
diizinkan mewawancarai orang atas memberikan mereka kuesioner untuk dijawab.
Penentuan Waktu
Tidak pernah ada waktu yang cukup untuk
melakukan semua pekerjaan yang nampaknya mendasar untuk melakukan pekerjaan
secara menyeluruh.Tetapi jika anda memiliki tanggal penyerahan proposal, maka
bagaimanapun pekerjaan harus diselesaikan pada waktu yang ditentukan. Tidak
mungkin anda mampu secara kaku mematuhi daftar waktu,tetapi sejumlah upaya
sebaiknya dilakukan untuk menyusun jadwal sehingga anda dapat mengecek
kemajuannya secara periodik. Dan jika perlu anda harus memaksakan diri bergerak
dari satu tahap kepada tahap penelitian lainnya.Satu alasan paling umum dari
kegagalan adalah membaca membutuhkan waktu lebioh lama dibandingkan yang tela
diantisipasi. Buku dan artikel sebaiknya disimpan dulu karena godaan untuk
membaca satu buku lagi memang kuat. Pada setiap tahap keputusan haruis dibuat
untuk berhenti membaca dan mulai menulis,terlepas dari betapa tidak mantapnya
cukupan masalah itu.Anda harus bekerja sesuai tanggal yang ditentukan istitusi
dan pengawas penlitian anda,dengan demikian pengamat luar akan memahaminya.
Supervisi
Saya tidak terlalu menekankan pentingnya
menjalin hubungan kerja yang baik dengan pengawas anda.Mengapa ? Karena
sejumlah peneliti yang kurang berpengalaman dan berpengalaman dapat
melakukannyha sendiri, dan berharap menghasilkan penelitian yang berkualitas.
Tentu saja ada pengecualian. Hampir semua orang benar – benar membutuhkan
pengawas yang kita percayai, kepadanya kita berbagi pemikiran, yang bersedia
menasihati dan memberikan pandangan jujur tentang rancangan penelitian kita.
Hal itu berlaku entah kita tengah mengerjakan proyek 100 jam,gelar sarjana atau
pascasarjana.
Relasi mahasiswa dan pengawas
Saya kerapkali mendengar keluhan
mahasiswa bahwa mereka mendapat bahan mentah dari pengawas mereka. Dalam
sejumlah kasus mungkin saja benar walaupun tidak selalu demikian para pengawas
juga hanyha manusia biasa.Sebagian besar dari pengawas juga mengajar, mengawasi
mahasiswa lain, dan menjalankan pekerjaan penelitian mereka sendiri. Waktu
umumnya kurang, dan sejumlah rekan yang benar – benar memliki komitmen terhadap
pengawasan, mengatakan saya memberikan kesan bahwa mereka sebaiknya siap setiap
saat untuk menemui mahasiswa yang membutuhkan.Barangkali tidak mengherankan
bahwa wawancara dengan mahasiswa dan pengawas penelitian memperlihatkan luasnya
variasi praktik pengawasan.Mayoritas mahasiswa nampak mengalami hubungan sangat
positif dengan pengawas mereka. Komentar mereka sejalan dengan sangan membantu
mengajarkan saya segala hal tentang penelitian,tidak bisa melakukan penelitian
ini tanpa dia,dia menyababkan saya yakin dapat melakukannya, memperharikan saya
pada masa sulit serta membaca semua rancangan saya secara hati – hati, jujur
terhadap apa yang saya tulis dan apa yang perlu dilakukan.
Kode untuk praktik pengawasan
Semua universitas kini memiliki kode
praktik pengawasan. Bagaimanapun, pemberian kode semacam ini merupakan satu hal
untuk menjamin bahwa setiap orang yang terlibat mengikuti petunjuk.Semua kode menasihati
agar pengawas dan mahasiswa sebaiknya sejak tahap awal mengkalrifikasi apa yang
sebetulnya dimaksudkan dengan pengawasan dan apa yang sewajarnya diharapkan
oleh dua belah pihak. Dan jika semua upaya untuk memperbaiki posisi gagalm satu
– satunya hal yang dilakukan adalah meminta perubahan sebelum depresi dan
perasaan tidak berdaya mengambil alih/menguasai anda.
Penggantian pengawas
Perubahan memuaskan mungkin tidak selalu
mudah untuk diperoleh,Bila anda mempunya pertimbangan yang dapat dibenarkan,
bicarakan dan cobalah memilihnya secara informal. Jika pendekatan itu gagal,
tempuhlah jalur resmi. Dalam kasus saya,tidak satupun pendekatan menghasilkan
perubahan yang saya inginkan, karena itu saya putuskan, sebaiknya menangani
persoalan itu sendiri. Saya tidak suka melakukannya,tetapi saya bakal tidak
pernah menyelesaikan penelitian saya bersama pengawas pertama.Dia nampaknya
membiarkan saya mearasa secara intelektual tidak dengan penelitian
Buatlah catatan bimbingan pengawasan
Saya sangat meyakini bahwa catatan
bimbingan pengawasan sebaiknya disimpan pengawas penelitian dan juga mahasiswa
sendiri.Saya tidak membicarakan sejumlah dokumen yang menuntut berhari – hari
atau berminggu - minggu
pembuatannya.Tetapi satu halaman tulisan yang memberikan tempat untuk tanggal
bimbingan,catatan sangat pendek tentang masalah yang didiskusikan,perangkat
target,itupun jika ada, rangkuman komentar yang diberikan atas rancangan dan
pada seluruh kemajuan penelitian, nasihat yang diberi dan diminta dan tanggal
yang diusulkan untuk pertemuan berikut.
Pengalaman Meneliti
Relasi pengawas – mahasiswa yang sangat
baik menjamin bahwa pengalaman penelitian anda sangat menantang. Hal ini juga
bernilai dan berdampak dalam keberhasilan penyelesaian penyelidikan anda tepat waktu.Hanya
seorang jenius yang senang menyendiri dengan banyak waktu, dan perpustakaan
kelas satu sesuai keinginan mereka yang cenderung berhasil dan sayangnya tidak
banyak orang yang jenius seperti itu.Sebagaimana banyak dibuktikan oleh
peneliti pemula dan berpengalaman, pengawas yang baik itu seperti debu emas dan
sejauh ini merupakan sumber paling berharga yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar